
Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Semangat Kurban
PADANG - Kurban amatlah penting untuk meningkatkan kepekaan sosial dalam kehidupan di dunia.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang, yang diwakili oleh Wakil Rektor Dr. rer.nat Deski Beri, M.Si. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan pada Jumat (30/5) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
"Universitas Negeri Padang sudah masuk ke dalam Universitas Berkelas Dunia dan telah masuk ke ranking 1400 dunia. Hal ini adalah usaha dan perjuangan bersama sivitas akademika Universitas Negeri Padang," tambah Dr. rer.nat Deski Beri, M.Si.
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor Dr. rer.nat Deski Beri, M.Si. menyampaikan terima kasih kepada Ustaz Prof. Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D. yang merupakan Guru Besar dan Dekan FEB UIN Imam Bonjol Padang sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik pada Jumat pagi ini.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Direktur, Dekan, Direktur Sekolah, Wakil Dekan, Wakil Wakil Direktur, Kepala Departemen, Koordinator Program Studi, Kepala UPT, mahasiswa, dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Ustaz Prof. Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D. dengan ceramahnya bertopik "Semangat Kurban: Membina Hati, Menyucikan Harta, dan Menguatkan Umat" menyampaikan bahwa ibadah kurban yang diperintahkan Rasulullah kepada umat dinyatakan di dalam Alquran.
"Berkurban berkaitan dengan nikmat Allah yang sudah kita terima dalam bentuk harta yang banyak dan perlu disucikan dalam bentuk ibadah kurban tersebut," jelas Ustaz Prof. Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D.
Lebih lanjut Ustaz Prof. Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D. mengemukakan seperti diperintahkan di dalam agama kita jika orang-orang yang sudah memiliki nikmat harta yang banyak lalu tidak mau melaksanakan ibadah kurban maka janganlah dekati tempat salat kami.
"Kepatuhan berkurban adalah sangat penting. Dalam sejarah kurban disebutkan Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk mengurbankan anak tercintanya Ismail. Walaupun perintah Allah, namun Nabi Ibrahim tetap berdialog dan berdiskusi tentang persoalan itu dengan anaknya Ismail," tukuk Ustaz Prof. Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D.
Pada kesempatan itu, Ustaz Prof. Ahmad Wira, M.Ag., M.Si., Ph.D. juga menjelaskan dapat diambil hikmahnya bahwa ketika berkurban maka laksanakanlah kurban itu dalam bentuk sesuatu harta yang baik. (ET) berita dikutip dari https://www.beritaminang.com