UNP Kembali Turunkan Tim Konseling Trauma untuk Korban Bencana
Padang — Universitas Negeri Padang (UNP) kembali menurunkan Tim Konseling Trauma untuk mendampingi masyarakat terdampak bencana melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 18–24 Desember 2025 di Silayiang, Payakumbuh, serta Salareh Aia, Palembayan, sebagai bagian dari upaya pemulihan psikososial pascabencana hidrometeorologi.
PKM Tanggap Darurat tersebut merupakan program terpadu pendampingan psikososial berbasis konseling trauma dengan metode IPLT yang diintegrasikan dengan pendidikan darurat inklusif kebencanaan serta penguatan resiliensi komunitas. Program ini menunjukkan komitmen UNP dalam menghadirkan pendekatan pemulihan yang holistik melalui kolaborasi lintas keilmuan, meliputi bidang bimbingan konseling, pendidikan, teknologi, serta penguatan nilai-nilai religius.
Tim Konseling Trauma UNP diketuai oleh Prof. Ifdil, S.HI., Ph.D., Kons., dengan melibatkan dosen lintas disiplin, di antaranya Dr. Zahriyah Simargolang, M.A., Prof. Asmar Yulastri, Prof. Dr. Afdal, M.Pd., Dr. Nurhastuti, S.Pd., M.Pd., Dr. Mardianto, S.Ag., M.Si., Dr. Yudi Antomi, M.Si., Dr. Zadriyan Ardi, S.Pd., M.Pd., Kons., serta Evelynd, S.I.Kom., M.Comn. & MediaSt. Keterlibatan dosen dan mahasiswa ini menjadi wujud nyata kontribusi akademisi UNP dalam merespons kebutuhan masyarakat di masa darurat.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Humas UNP, Senin (22/12/2025) dari salah satu anggota tim, Dr. Zahriyah Simargolang, M.A., mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan lapangan dibagi ke dalam tiga tim yang disebar di beberapa lokasi terdampak, yakni Salareh Aia Utara, Silayiang dan Payakumbuh, serta Salareh Aia Timur. Ia tergabung dalam tim yang bertugas di Silayiang dan Payakumbuh bersama mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) jenjang S1 dan S2.
"Pendampingan diawali dengan kegiatan penguatan mental dan spiritual masyarakat, yang dilaksanakan di SD Silayiang dan dilanjutkan di Koto Tinggi, Payakumbuh. Dalam kegiatan ini, tim UNP menekankan pentingnya pemulihan trauma melalui integrasi pendekatan konseling modern dengan nilai-nilai keislaman, yang dikenal dengan konsep teknoikhlas. Masyarakat diajak membangun ketenangan batin dan keikhlasan sebagai bagian dari proses pemulihan pascabencana," terangnya
Dr. Zahriyah Simargolang menyampaikan bahwa penguatan mental dan spiritual merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak bencana. Menurutnya, pemulihan trauma tidak cukup hanya melalui bantuan fisik dan intervensi psikologis, tetapi juga memerlukan penguatan makna hidup dan ketenangan batin yang bersumber dari nilai-nilai keagamaan.
Pada hari berikutnya, tim dosen dan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling UNP melanjutkan kegiatan dengan konseling trauma profesional kepada masyarakat terdampak. Tahapan ini memperkuat kesinambungan pendekatan religius dan psikologis yang diterapkan UNP dalam mendukung pemulihan mental, spiritual, dan sosial masyarakat.
Selain pendampingan psikososial, kegiatan PKM Tanggap Darurat ini juga mencakup pelaksanaan pendidikan darurat bagi anak-anak sekolah dasar serta penyaluran bantuan logistik berupa sembako, popok, pembalut, peralatan masak, alat tulis sekolah, dan bingkisan makanan. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan acara penutupan yang dihadiri pimpinan Universitas Negeri Padang bersama unsur terkait lainnya.
#SDGs3_GoodHealthAndWellBeing #SDGs4_QualityEducation #SDGs11_SustainableCitiesAndCommunities #SDGs16_PeaceJusticeAndStrongInstitutions




