Nagari Tabek Panjang FGD Terkait Pengelolaan Sampah ke UNP
Padang – Sebanyak 14 orang rombongan Kewalinagarian Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam sambangi Universitas Negeri Padang guna ikuti Forum Group Discussion (FGD) tentang pengelolaan dan penanganan sampah pasar dengan mempertimbangkan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Acara ini diinisiasi oleh Wali Nagari Tabek Panjang Donni Suhendri, S.E beserta dengan Badan Musyawarah (Bamus) Kenagarian Tabek Panjang dan dihadiri oleh Sekretaris Universitas Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si., Pakar Lingkungan UNP yang juga merupakan Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si, Kepala UPT. LDTI Dr. Taali, M.T dan tim Humas UNP.
Dalam kata sambutannya di ruang sidang Rektor Lantai 4, Gedung Rektorat & Research Center, Rabu (22/12). Wali Nagari menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UNP yang telah memberikan fasilitas kepada mereka untuk memahami lebih dalam mengenai pengelolaan sampah sesuai dengan Amdal. "Semoga kami dapat menerapkan ilmu yang kami peroleh di sini untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Nagari kami. Bamus kami berkomitmen untuk menyelesaikan masalah sampah, yang seringkali menjadi perhatian utama di pasar kami," ucapnya.
Rektor Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Sekretaris Universitas Negeri Padang, Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si juga memberikan ucapan selamat datang kepada rombongan dari Nagari Tabek Panjang. Ia menggaris bawahi pentingnya kemitraan antara UNP dan Nagari dalam berbagai aspek, termasuk pengabdian masyarakat dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa. "Bamus atau Pemerintah Nagari perlu berdiskusi dengan pakar UNP mengenai salah satu masalah pasar, yaitu pengelolaan sampah. Kita dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang tepat dan berkelanjutan," kata Sekretaris UNP.
Focus Group Discussion ini menghadirkan Pakar Lingkungan UNP, Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si yang memaparkan materi mengenai Pengelolaan dan Pengolahan Sampah dengan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran dan kerjasama antara Pemerintah Nagari, Akademisi, dan Masyarakat dalam upaya mengelola sampah pasar dengan memperhatikan dampak lingkungan. "Diskusi yang konstruktif diharapkan mampu menghasilkan solusi praktis yang dapat diterapkan secara efektif di Nagari Tabek Panjang dan daerah sekitarnya," pungkas Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si. (AB/UTR/Humas).