Dua Dosen FMIPA UNP Raih Beasiswa Short Course DirJen GTK di Michigan State University dalam Rangka peningkatan Kompetensi dosen Pengajar PPG
Padang— Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementrian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjalin kerjasama dalam peningkatan kualitas guru khususnya melalui berbagai program beasiswa non gelar ke berbagai universitas terbaik di Dunia. Mulai tahun 2022 melalui program microcredensial GTK dan LPDP membuka beasiswa untuk dosen pengajar PPG. Program beasiswa microcredential dilaksanakan dalam bentuk pendidikan jangka pendek secara daring pada 12 (dua belas) perguruan tinggi terbaik di dunia yang sudah ditetapkan. Program non-gelar dari perguruan tinggi luar negeri untuk meningkatkan profesionalitas, kompetensi pendidikan, dan pembelajaran dosen PPG.
Salah satu program pada kegiatan microcredensial Dirjen GTK yaitu Pengembangan Profesional Pendidikan Literasi di Michigan State University (MSU) Amerika Serikat. Pada program ini 25 dosen pengajar PPG pada Institusi penyelenggara PPG dilatih untuk dapat mengembangkan guru-guru yang profesional dalam pendidikan literasi di Indonesia. Dua dari dua puluh lima dosen tersebut berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Padang (UNP) yaitu Defri Ahmad dan Fridgo Tasman yang masing-masing berasal dari program studi Matematika dan Pendidikan Matematika.
Pimpinan FMIPA UNP dan Pimpinan UNP mensupport secara penuh dosen yang mengikuti program profesionalitas ini. Selain meningkatkan capaian IKU, program ini juga meningkatkan kualitas dosen. Karena itu dosen-dosen yang ingin mengikuti program ini diberikan surat rekomendasi oleh pimpinan UNP.
Pada program ini , kedua dosen akan ditingkatkan profesionalitasnya dibidang pendidikan literasi selama program. Kemudian mereka diminta untuk dapat memberikan pengaruh kepada sesama pengajar program PPG serta kepada guru dalam rangka peningkatan pelaksanaan pendidikan literasi pada institusi pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi. Menurut Defri “Sebagai dosen yang bertugas di LPTK, peningkatan kualitas guru secara otomatis melekat dipundak kita”, karena itu program ini dapat dijadikan salah satu pijakan untuk mewujudkan tanggungjawab tersebut. Sebagai koordinator program studi pendidikan matematika UNP, Fridgo sekaligus menjadi koordinatror pelaksanaan program PPG di UNP. Beliau menegaskan “pendidikan literasi merupakan salah satu fokus program PPG, untuk itu dibutuhkan dosen-dosen yang memiliki wawasan mendalam tentang literasi tersebut”. Melalui program microcredensial Pendidikan Literasi di MSU ini, Hal tersebut tentu dapat ditingkatkan. (Humas UNP)