
Menguatkan Peran PAUD dalam SDGs: Pelatihan Media 3R Berbasis Deep Learning demi Cinta Lingkungan Sejak Dini
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Padang skema Program Multidisiplin Kemitraan Masyarakat (PMKM) yang diketuai oleh Amalia Husna, M.Pd (Departemen PGPAUD) bersama rombongan Fitra Armando, S.T., M.Si (Departemen Pendidikan IPA), Tisna Syafnita, M.Pd (Departemen PGPAUD), dan Fardatil Aini Agusti, M.Pd (Departemen PGSD), melaksanakan kegiatan pengabdian Pendampingan Pengembangan Media Pembelajaran 3R sebagai Sarana Pembelajaran Berbasis Deep Learning dan Kewirausahaan Green Economy bagi Kelompok Kerja Guru (KKG) TK Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2025. Dibuka secara resmi oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto dan Ketua KKG TK Kecamatan Talawi, serta diikuti oleh 20 peserta dari 14 sekolah berbeda. Pada sesi pelatihan, guru-guru mendapatkan materi mengenai pendekatan pembelajaran deep learning, isu lingkungan dan pemanfaatan media daur ulang, serta strategi pengembangan media pembelajaran berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan workshop praktis di mana guru-guru membuat berbagai media pembelajaran kreatif dari bahan bekas seperti kardus, kertas bekas, plastik, dan limbah sederhana lainnya. Beberapa media yang dihasilkan antara lain kertas daur ulang, yang dibuat dari kertas fotokopi & buku bekas yang direndam, diblender, kemudian dicetak kembali menjadi lembaran baru untuk kegiatan menulis, menggambar, maupun kerajinan anak. Guru juga membuat alat musik tradisional marakas dari botol plastik bekas berisi biji-bijian kering, yang dapat digunakan untuk melatih ritme dan mengiringi nyanyian anak. Selain itu, dibuat pula maket eksperimen gunung meletus dari kardus & botol plastik bekas, dengan botol di bagian tengah sebagai wadah percobaan reaksi sederhana menggunakan soda kue dan cuka, sehingga anak dapat belajar sains dengan cara yang menyenangkan. Tak kalah menarik, guru-guru juga menghasilkan maket pemandangan alam menggunakan kardus dan plastik bekas yang dibentuk menyerupai bagunan bersejarah, gunung, pepohonan, sungai, sekolah serta rumah sederhana. Media ini berfungsi untuk mengenalkan anak pada konsep lingkungan, menumbuhkan rasa syukur, serta menanamkan kepedulian menjaga alam sejak dini.
Dalam kegiatan ini juga ditekankan nilai-nilai ekotologi Islam, yaitu memandang menjaga lingkungan sebagai bentuk amanah dari Allah SWT dan bagian dari ibadah. Guru diarahkan untuk menanamkan rasa cinta lingkungan sejak dini, agar anak tidak hanya belajar menggunakan media, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual bahwa merawat alam merupakan kewajiban manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya bermakna secara akademis, tetapi juga membentuk karakter anak yang berakhlak, peduli, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Media yang dihasilkan pada workshop ini nantinya akan dikembangkan lebih lanjut di lembaga masing-masing guru sebagai sarana penerapan pembelajaran berbasis deep learning bersama anak-anak. Selain itu, tim juga memberikan edukasi mengenai penerapan konsep green economy, dengan mendorong guru memanfaatkan kreativitas untuk mengolah bahan bekas menjadi media pembelajaran yang tidak hanya bermanfaat secara edukatif, tetapi juga memiliki nilai ekonomis sebagai peluang wirausaha.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru semakin termotivasi untuk berinovasi dalam pembelajaran, mampu mengintegrasikan isu lingkungan dalam praktik pendidikan anak usia dini, serta menumbuhkan budaya wirausaha berbasis green economy. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih mendalam, bermakna, dan berkesadaran lingkungan di TK se-Kecamatan Talawi dan bahkan dapat dikembangkan di wilayah lain di Kota Sawahlunto. Lebih jauh, kegiatan ini mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 4 (Quality Education) melalui peningkatan kualitas pembelajaran anak usia dini, poin 12 (Responsible Consumption and Production) dengan penerapan gaya hidup ramah lingkungan, serta poin 13 (Climate Action) dengan upaya mengurangi sampah plastik dan limbah.
Para guru peserta workshop pun menyampaikan kesan positif atas kegiatan ini. Mereka merasa sangat antusias dan bersemangat mengikuti setiap sesi, baik saat menerima materi maupun praktik langsung membuat media. Guru mengaku mendapat banyak inspirasi baru untuk mengolah bahan bekas menjadi media pembelajaran yang kreatif dan menarik.
#beritaunp #unp #sdgs #sdgs4 #qualityeducation #sdgs12 #ResponsibleConsumptionandProduction #sdgs13 #climateaction #kampusberdampak #unpkampusberdampak #diktisaintekberdampak #dosenunp