Kreatifitas Aldo Julianto Merintis Usaha Dari Bawah
Mahasiswa bisa berwirausaha jika memiliki keberanian dan kreatifitas. Hebatnya, tidak hanya berhasil merintis bisnis, namun bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain. Inilah yang sudah dilakukan Aldo Julianto dari Departemen Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Pria yang akrab disapa Aldo ini sudah memiliki bisnis penyewaan papan ucapan selamat berbahan akrilik yang telah ia rintis semenjak sekitar satu setengah tahun yang lalu. Sebelum memulai usaha ini, Aldo sebenarnya sudah senang berbisnis dengan mengumpulkan pakaian-pakaian bekas yang dijual di Bukittinggi, kemudian menjualnya kepada kenalannya di Padang. Pada awalnya usaha ini bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan, namun lama-lama mulai banyak pesaing. Oleh karena itu, Aldo kemudian mencari ide untuk memulai sebuah bisnis yang baru. Ia berpikir, benda yang ia perjualbelikan haruslah barang yang tidak akan rusak jika disimpan lama.
Saat mencari ide, ia teringat pada sebuah postingan instagram yang sempat ia simpan hampir setahun. Yaitu papan bunga ucapan selamat yang terbuat dari bahan akrilik. Aldo mengetahui bahwa produk ini masih jarang yang menyediakan di Sumatera Barat. Namun ia tahu bahwa prospek dari produk ini cukup besar, karena produk tersebut populer di Palembang dan Lampung. Ia pun memutuskan untuk merintis usaha penyewaan papan bunga tersebut.
Sebagai modal awal, mahasiswa asal Kota Bukittinggi ini mengandalkan tabungannya yang sebesar tiga juta rupiah. Dari modal itu ia bisa menciptakan empat buah papan, dan usaha ini ia mulai di Kota Bukittinggi. Bisnis papan ucapan selamat ini ia beri nama Karna Florist. Dalam waktu setahun, modal awal yang ia keluarkan ternyata bisa kembali dan bahkan sudah menambah jumlah tabungannya kembali. Berkat ketekunannya, usaha tersebut sudah mulai menampakkan hasil. Bahkan sekarang Ia sudah memiliki karyawan untuk menjalankan bisnisnya di Bukittinggi. Salah satu sepupu Aldo yang melihat potensi dari usaha ini kemudian mengajaknya berduet membina usaha bersama di Kota Padang. Sehingga saat ini Karna Florist sudah memiliki dua cabang yang terletak di dua Kota. Pada saat wawancara dengan Majalah UNP, usaha di Kota Padang sudah berjalan selama dua bulan.
Aldo bercerita, pada awalnya untuk mempelajari bagaimana membuat papan bunga akrilik, Ia belajar secara otodidak. Aldo mengandalkan beberapa video tutorial yang tersedia di Youtube sebagai bahan referensi. Untuk belajar dari Youtube sendiri juga membutuhkan usaha ekstra, karena jarang ada pengusaha papan akrilik Indonesia yang mengajarkan teknis pembuatan papan. Sehingga anak bungsu dari empat bersaudara ini lebih banyak belajar dari Youtuber luar negeri. Salah satu modifikasi yang dilakukan Aldo adalah mengubah cara pembuatan tulisan di akrilik, yang seharusnya lettering menggunakan tinta menjadi menggunakan cutting sticker. Hal ini ia lakukan karena menyiasati kesibukannya di kampus. Sebagai mahasiswa, Aldo tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan lettering secara manual. Konsekuensinya, metode ini membutuhkan modal yang lebih besar. Berhubung Karna Florist belum memiliki mesin cutting sticker sendiri, ia memesan cutting sticker ke pengusaha advertising. Dalam perjalanannya, sekarang Karna Florist sudah bekerjasama dengan empat usaha advertising untuk keperluan tersebut.
Sebagai produk baru, Aldo memperkenalkan produknya dengan mengratiskan penyewaan papan akriliknya. Ia memberikan fasilitas gratis terutama kepada kenalan dan saudara-saudaranya terlebih dahulu. Dengan demikian lama-kelamaan mulai banyak yang tertarik, sehingga permintaan mulai berdatangan untuk berbagai acara. Karena permintaan mulai banyak, Aldo membutuhkan modal yang lebih besar. Akhirnya ia kemudian meminjam modal sebesar tiga juta rupiah kepada salah satu
kakaknya. Dengan perputaran modal yang lebih cepat, sebelum Aldo membuka cabang usaha di Kota Padang, ia sudah memiliki 18 papan akrilik untuk di sewakan di Bukittinggi. Di Padang sendiri Karna Florist sudah memiliki 15 papan akrilik, serta terdapat inovasi baru berupa 4 papan ucapan selamat rustic dari bahan HPL dengan ukuran yang lebih besar.
Aldo saat ini sudah memiliki template desain sebanyak 3 buah, namun ia tetap memberikan kebebasan kepada konsumen untuk menentukan desain akhir yang diinginkan. Para konsumen juga bisa memilih, apakah papan tersebut dibeli atau di cukup di sewa. Untuk papan yang dibeli oleh konsumen, maka Aldo akan membuatnya secara lebih permanen. Sedangkan papan yang disewa, ia mendesainnya dengan sticker yang lebih mudah dilepaskan kembali.
Sebagai wirausaha yang juga menjalankan peran ganda sebagai seorang mahasiswa, Aldo mengaku memiliki kendala dalam mengatur waktu. Ia tidak ingin agar kesibukan bisnis membuat kuliahnya tertinggal, dan demikian pula sebaliknya. Apalagi lokasi kuliah dan usahanya berada di dua kota yang berbeda. Alhasil Aldo biasanya kuliah dari hari Senin hingga Jumat, dan Jumat sore ia sudah bertolak ke Bukittinggi untuk mengurus bisnisnya. Untuk itu ia mengaku membutuhkan tenaga fisik yang kuat.
Aldo sendiri mengaku saat ini sudah mulai banyak bermunculan pesaing yang menawarkan produk serupa. Penyedia papan ucapan selamat yang memakai bahan papan dan bunga sekarang juga sudah mulai menyediakan papan akrilik sebagai alternatif pilihan bagi konsumen. Apalagi Koordinator Internal BEM FBS ini termasuk orang yang tidak pelit dalam membagi ilmunya kepada orang lain. Jika ada yang ingin membuka usaha yang sama dan bertanya mengenai cara pembuatan papan akrilik tersebut, Aldo akan menjelaskan bagaimana cara membuatnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi persaingan tersebut, Aldo harus selalu mengeluarkan inovasi baru agar tetap terdepan. Salah satunya mlelakukan kerjasama dengan wedding organizer atau usaha pelaminan. Papan Aldo dijadikan bonus oleh usaha pelaminan, yang harga sewanya sudah dimasukan ke dalam paket penyewaan pelaminan. Sekarang di Bukittinggi sudah terdapat tiga pelaminan yang melakukan kerjasama dengan Karna Florist.
Untuk strategi pemasaran Aldo mengandalkan media sosial, terutama instagram. Saat ini akun instagram bisnisnya (@karnaflorist dan @karna_florist) sudah memiliki lebih dari 7.000 followers. Salah satu video produk Aldo yang dipajang di Fakultas Ekonomi juga sudah ditonton lebih dari 21.000 viewers.
Ke depan Karna Florist berencana untuk melakukan endorse ke akun instagram besar di Sumatera Barat, seperti infosumbar, infopadang, kababukittinggi dan lan-lain. Sedangkan untuk pengembangan produk sendiri, Aldo akan lebih memperkenalkan papan ucapan selamat rustic.
Aldo mengaku, matakuliah MKU Kewirausahaan sangat membantu dalam menjalankan bisnisnya. Terutama dalam hal pencatatan keuangan dengan menggunakan aplikasi, cara melakukan promosi di instagram dan lain-lain. Apalagi di UNP juga sudah disediakan event-event Kewirausahaan untuk para mahasiswa. Namun ia mengatakan, keberhasilan MKU Kewirausahaan dalam menciptakan wirausaha juga terpulang kepada mahasiswanya. Sebaik apapun MKU dilaksanakan, yang terpenting adalah minat dan dorongan dari mahasiswa itu sendiri untuk berwirausaha. Ia melihat, masih banyak mahasiswa yang merasa gengsi untuk merintis usaha dari bawah. Padahal agar bisa berhasil, maka sebuah usaha harus dipelihara dari kecil dulu.
Kepada sesama mahasiswa UNP, Aldo mengajak untuk sama-sama merintis usaha. Ia mengatakan, kunci awal dari sebuah bisnis adalah keberanian. Jangan pernah ragu untuk memulai sebuah usaha, dan jangan dipandang dulu apakah usaha tersebut kecil atau besar. Aldo mengaku mengawali bisnis
karena kekurangan uang jajan. Uang saku yang diberikan oleh orang tua hanya cukup untuk mengisi bensin motornya. Maka ia harus putar otak untuk mencari uang jajan sendiri. Dari sinilah ia terpikir untuk berjualan pakaian bekas. Sebagai modal awal, ia menjual pakaian-pakaian bekas miliknya sendiri yang tidak terpakai lagi. Ia mengatakan, yang penting usaha dulu, punya bisnis dulu, nanti dipikirkan apakah akan beruntung atau tidak. Karena hal terpenting dalam memulai bisnis adalah membangun mental terlebih dahulu. (OKKI TRINANDA)