
Subuh Mubarak UNP Pagi Ini: Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Perspektif Islam
PADANG - Kondisi berbagai kasus negatif dalam kehidupan anak-anak kita pada saat ini disebabkan tidak sinkronisasi tiga pilar pendidikan dalam kehidupan yakni pilar sekolah formal, pilar keluarga, dan pilar masyarakat.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Sekretaris Universitas, Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan pada Jumat (9/5) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
"Universitas Negeri Padang telah sukses melaksanakan UTBK yang diikuti sebanya 23.631 peserta. Selain itu sekarang kita sedang menggalakkan pendidikan yang berdampak positif bagi masyarakat," tambah Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si.
Pada kesempatan itu, Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si. menyampaikan terima kasih kepada Ustaz Dr. Rahmat, S.Pd.I., M.Pd. yang merupakan Sekretaris Prodi S2 PAI STAI-PIQ Sumatera Barat sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi pada Jumat pagi ini.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Direktur, Dekan, Direktur Sekolah, Wakil Dekan, Wakil Wakil Direktur, Kepala Departemen, Koordinator Program Studi, Kepala UPT, mahasiswa, dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Ustaz Dr. Rahmat, S.Pd.I., M.Pd. dengan topik ceramahnya "Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Perspektif Islam" menyampaikan bahwa masyarakat Minangkabau diharapkan menjadi masyarakat Islam yang berkualitas karena adanya pembinaan keagamaan oleh mamak, orang tua, bundo kanduang, dan sebagainya.
"Namun kondisi terakhir banyak kasus negatif terjadi dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Terkadang tontonan yang negatif menjadi tuntutan dalam kehidupan generasi muda," jelas Ustaz Dr. Rahmat, S.Pd.I., M.Pd.
Pada kesempatan itu Ustaz Dr. Rahmat, S.Pd.I., M.Pd. menyampaikan bahwa dalam kehidupan masyarakat pada saat ini terjadi berbagai kasus negatif seperti LGBT, tawuran, judi online, minum-minuman keras dan narkoba, kasus perceraian, dan kasus negatif lainnya.
"Solusi yang bisa dilakukan tentulah perlu kesadaran pentingnya peran ayah dan ibu dalam pendidikan anak-anak dalam masyarakat Minangkabau," tukuk Ustaz Dr. Rahmat, S.Pd.I., M.Pd.
Lebih lanjut Ustaz Dr. Rahmat, S.Pd.I., M.Pd. menjelaskan bahwa dalam banyak kasus negatif yang dialami oleh anak-anak di Minangkabau disebabkan oleh hilangnya peran ayah dan ibu dalam pendidikannya.
Kata Ustaz Dr. Rahmat, S.Pd.I., M.Pd. lagi, penyebab lainnya kasus negatif dalam kehidupan anak-anak di Milan adalah hilangnya kontrol sosial oleh tokoh-tokoh masyarakat di dalam kehidupan anak-anak kita. (ET) berita dikutip dari https://www.beritaminang.com