Arian Rangga Dari Jawa Timur Berhasil Membawa Pulang Mendali Emas Pada Cabang Olahraga Tenis Tunggal Putra Pada POMNas XVII
Padang— Pertandingan tenis pada, Selasa (22/11) di Lapangan Indoor Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang berakhir. Babak final pada Cabang Olahraga Pada gelaran Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) XVII berjalan dengan sengit dan sukses. Sebanyak lima pertandingan, diantaranya Tunggal Putra dan Putri, dengan empat Atlet yang bertanding.
Pertandingan tunggal putra, mempertandingkan Lucky Candra dari Jawa Tengah berhadapan langsung dengan Arian Rangga dari Jawa Timur. Durasi pertandingan ini merupakan terlama yang dilakukan Cabang Olahraga Tenis. Selama 3.5 jam atau 185 Menit dilakukan oleh keduanya, yang dimulai pukul 09.07 WIB hingga 12.12 WIB.
Pada set pertama dimulai pukul 09.07 WIB, pertandingan ini begitu sengit, pukulan bola yang dilakukan Lucky mampu dibalas Arian Rangga. Keduanya sama-sama tidak terkalahkan, hal ini terbukti dengan skor pertandingan mereka di set pertama yang diakhiri pada pukul 10.12 WIB, yakni (7-6 (4)) yang dimenangkan oleh Arian Rangga.
Kemudian pada pukul 10.14 WIB, set kedua pada pertandingan antara Lucky Candra dengan Arian Rangga dimulai kembali. Set kedua ini tidak jauh berbeda dengan set sebelumnya, Lucky selalu dengan pukulan keras melawan Arian yang menangkisnya dengan tepat. Arian juga tetap mempertahankan keunggulannya, hingga skor akhir pada pertandingan, yakni (7-6(4) 4-6 7-6(3) membawa Arian Rangga menempati posisi pertama pada pertandingan Tunggal Putra.
Kesan yang diberikan menurut Arian Rangga terhadap pertandingan tenis pada POMNas XVII yang mempertemukan dirinya dan Lucky Candra begitu seru, dikarenakan sama-sama kuat.
Maka, pertandingan Cabang Olahraga Tenis Tunggal Putra yang mendapatkan mendali emas dan menempati posisi satu adalah Arian Rangga dari Jawa Timur, disusul posisi dua oleh Lucky Candra yang mendapatkan mendali perak. Untuk medali perunggu diberikan oleh Rafli Feby dari DI Yogyakarta dan Muhammad Fazrian dari Kalimantan Selatan. (Zulaienny/Humas UNP)
