Berita

Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Mengusung Kuliah Umum dalam bentuk Workshop Budaya Pantun

Rabu, 29 September 2021 Humas UNP - Siti Sarah 819

PadangRabu 29 September 2021 Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Citra Srikandi Indonesia (CSI) dalam rangka Kuliah Umum; Workshop Budaya Pantun dengan tema “Merawat Kelestarian Pantun Sebagai Warisan Budaya Nusantara”. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Negeri Padang dengan pemateri/ narasumber yaitu ; 1) Dr. Jufri, M.Pd Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, 2) Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, dan 3) Rendra Setyadiharja., S.Sos., M.IP Dosen STISIPOL Raja Haji, Tanjung Pinang. Kuliah umum ini juga diikuti oleh peserta Umum, Dosen-Dosen serta Mahasiswa-Mahasiswa dari berbagai Kampus di Indonesia (Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Medan, STISIPOL Raja Haji, ISI Padang Panjang, ISBI Bandung, ISBI Aceh, Universitas Negeri Makasar). Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh Peneliti dan Konsultan Budaya; Dr. Megan Collin dari Wellington New Zealand untuk meneliti Budaya yang ada di Nusantara.

Pada kesempatan tersebut Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D.menyampaikan bahwa; “Pantun adalah hal yang menarik untuk dikaji karena bergantun sesungguhnya untuk memelihara bahasa dan mengajarkan nilai-nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat. Lebih lanjut kata Rektor Prof. Ganefri, Ph.D., berpantun adalah kekayaan budaya nusantara yang berperan untuk menjaga kata dan bahasa dan sekaligus memelihara logika dan berpikir untuk menyampaikan pesan.

Selain itu, Prof. Endang Caturwati, M.S., Ketua Citra Srikandi Indonesia
menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang yang telah bersedia bekerja sama dengan Citra Srikandi Indonesia untuk menyelenggarakan 
kuliah umum dan lokakarya budaya pantun. 

Disela-sela pelaksanaan kegiatan Herlinda Mansyur, SST., M.Sn selaku Ketua Pelaksana menyampaikan; “Tema yang kami angkat dalam Kuliah Umum dan Workshop Budaya Pantun ini adalah: “Merawat Kelestarian Pantun SebagaiWarisan Budaya Nusantara”. Latar belakang pemilihan tema tersebut terkait dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Abad 21 yang turut melahirkan perubahan ataupun pengaruh di berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali bidang adat dan budaya. Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian pantun agar tetap ada di sekitar kita, salah satu cara yang paling mudah dan praktis untuk dilakukan adalah; memperkenalkan dan pembelajaran budaya pantun kepada generasi muda dan masyarakat umum dengan memberi pesan-pesan singkat dalam bentuk pantun,  melalui kegiatan Workshop”. 

Selalu menarik untuk dibahas mengenai kebudayaan Indonesia adalah persoalan yang menyangkut adat istiadat dan budaya masyarakat yang beragam, sekaligus menjadi ciri khas dan kepribadian yang membedakan diri dengan bangsa dan Negara lain. Adat istiadat itu sebuah kebudayaan yang mengandung nilai dan norma yang dalam penyampaiannya dalam bentuk pantun yang sangat unik dan berbeda-beda dari setiap daerah.

Pantun selain sebagai sarana menyampaikan pesan moral dan pesan etika, juga di dalamnya merepresentasikan kultur tempatnya. Oleh karena itu, mempelajari pantun sesungguhnya dapat juga dijadikan sebagai pintu masuk untuk memahami kehidupan sosial budaya suatu masyarakat, tanpa meninggalkan ciri budaya tempatannya. 

Perkara lokalitas (local wisdom), terutama menyangkut nama tempat, istilah, dan ungkapan tempatan yang  membedakan pantun dari satu daerah dengan daerah yang lain. Meskipun di dalamnya tetap terungkapkan bahwa pantun yang dihasilkan masyarakat di berbagai daerah itu sebagai produk dan ciri khas suatu daerah. Kegiatan ini ditutup Oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, dan pada kesempatan tersebut beliau menampilkan dua bait sambil memainkan Rabab dengan bait;

Harum baunya bunga cempaka

Bunga di Bogor memberi rasa

Pantun adalah budaya bangsa

Kata pakrektor melatih logika

 

Kita berpantun haruslah santun

Tentulah santun tidak berbilang

Jika bertutur menggunakan pantun

Tentulah pantun tak akan hilang











Share:

Informasi

The more that you read, the more things you will know, the more that you learn, the more places you’ll go.”– Dr. Seuss
Author :
Humas UNP - Siti Sarah