Berita

Pembangunan SDM Fokus Pada Generasi Usia Dini Pengalaman Berharga dari Negara Slovakia

Senin, 25 April 2022 Humas UNP - Siti Sarah 1367

Perkembangan PAUD di Indonesia

Sejak 2010, perhatian pemerintah terhadap PAUD semakin kuat. PAUD merupakan prioritas pertama pemerintah Indonesia dalam rencana strategis menuju Indonesia Emas 2045 di bidang pendidikan. Fokus utamanya adalah meningkatkan akses anak terhadap PAUD dengan kualitas terbaik dan pemerataan di semua provinsi, kabupaten, dan kota (Kemendiknas, 2009). PAUD dapat diselenggarakan secara formal, non-formal, atau informal. PAUD Formal terdiri dari dua bentuk, Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudlatul Athfal (RA). Sedangkan, PAUD nonformal terdiri dari kelompok bermain, Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan Paud Sejenis (SPS). PAUD Informal adalah segala bentuk PAUD yang diselenggarakan oleh keluarga dan/atau masyarakat. Selain ketiga bentuk layanan PAUD tersebut, Indonesia juga memiliki pos pelayanan terpadu (posyandu) dan program ibu muda yang disebut Bina Keluarga Balita (BKB) (UNESCO, 2005). Keduanya merupakan layanan yang menggabungkan layanan kesehatan untuk anak kecil dan parenting education. Sedangkan, SPS meliputi Pos PAUD, Taman Asuh Anak Muslim (TAAM), Masjid Bina Anak Muslim Berbasis (BAMBIM), PAUD Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), PAUD Pembinaan Anak Kristen (PAUD-PAK), dan PAUD Bina Iman Anak (PAUD-BIA) (Kemendiknas, 2011). Layanan ini disediakan oleh berbagai kementerian, lembaga, dan masyarakat. Fokusnya bisa sangat beragam, mulai dari perawatan dan kesehatan hingga agama dan pendidikan, dll. 

Selanjutnya, Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013, tentang PAUD Holistik Integratif, sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah Indonesia. PAUD Holistik Integratif adalah penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, serta perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat. Tujuan PAUD Holistik Integratif, secara umum adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia; sedangkan secara khusus agar: (1) terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara Holistik Integratif; (2) terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi dimanapun anak berada; (3) terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah; dan (4) terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, dan Pemerintah. 

Layanan PAUD holistik integratif meliputi pengembangan karakter, pengembangan aspek dalam bidang agama dan moral, motorik kasar dan halus, kognitif, serta bahasa dan sosial-emosional yang menekankan pada layanan kesehatan dan gizi, serta stimulasi. Selain itu, layanan PAUD ini memiliki konsep program berbasis keluarga dan komunitas. 

Penerapan Layanan PAUD Holistik Iintegratif di Satuan PAUD di Indonesia

1. Layanan Pendidikan

Layanan pendidikan sebagai layanan dasar yang diselenggarakan di satuan PAUD untuk mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Penyelenggaraan layanan pendidikan mengacu pada standar Nasional PAUD, kurikulum 2013 PAUD, dan acuan lainnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Layanan Kesehatan, Gizi, dan Perawatan

Layanan kesehatan, gizi, dan perawatan di Satuan PAUD menjadi bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan PAUD yang diwujudkan dalam kegiatan rutin; (1) Memberi fasilitas kepada tenaga Medis untuk melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)/ Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), perbaikan gizi, seperti pemberian vitamin A, pemberian imunisasi, pemeriksaan kesehatan mata, telinga, dan mulut anak; (2) Berkoordinasi atau meminta bantuan kepada Penilik/ Himpaudi/ IGTKI/ tokoh masyarakat apabila memerlukan bantuan untuk perluasan jaringan kemitraan, termasuk apabila memerlukan narasumber atau fasilitas lainnya.

3. Layanan Pengasuhan

Pengasuhan pada satuan PAUD dilakukan bekerjasama dengan orang tua melalui program Parenting, diisi dengan kegiatan :

a. KPO (Kelompok Pertemuan Orangtua) seperti penyuluhan, diskusi, simulasi, seminar tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, pengenalan makanan lokal yang sehat, pembiasaan perilaku Holistik Integratif, hidup bersih dan sehat (PHBS), penanggulangan cacingan, penggunaan garam beryodium, pencegahan penyakit menular, dll.

b. Konsultasi antara guru dan orangtua berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

c. Keterlibatan orangtua di dalam kelas misalnya membantu menata lingkungan main, membuat media pembelajaran, menjadi model profesi sesuai dengan tema pembelajaran.

d. Keterlibatan orangtua dalam menyediakan program makan bersama secara bergilir sesuai rekomendasi ahli gizi tentang penyediaan menu makanan dengan pemenuhan gizi seimbang.

e. Keterlibatan orangtua di luar kelas misalnya menjadi panitia kegiatan lapangan, dan menyediakan PMT.

f. Kegiatan bersama keluarga

4. Layanan Perlindungan

Perlindungan anak harus menjadi bagian dari Misi lembaga, artinya semua anak yang ada di Satuan PAUD harus terlindung dari kekerasan fisik dan kekerasan non fisik, antara lain :

a. Memastikan lingkungan, alat, dan bahan main yang digunakan anak dalam kondisi aman, nyaman, dan menyenangkan.

b. Memastikan tidak ada anak yang terkena bully atau kekerasan fisik ataupun ucapan oleh teman, guru, atau orang dewasa lainnya di sekitar Satuan PAUD.

c. Mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh.

d. Mengajarkan anak untuk dapat menolong dirinya apabila mendapat perlakuan tidak nyaman, misalnya meminta pertolongan atau mengHolistik Integratifndari tempat dan orang yang dirasakan membahayakan.

e. Semua area di satuan PAUD berada dalam jangkauan pengawasan guru.

f. Semua anak mendapat perhatian yang sama sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya.

g. Memastikan semua guru terbiasa ramah, menghormati, menyayangi, serta peduli kepada semua anak dengan tidak mecap atau melabelkan sesuatu pada anak.

h. Menumbuhkan situasi di area Satuan PAUD penuh keramahan, santun, dan saling menyayangi.

i. Memastikan saat anak pulang sekolah dalam posisi aman (ada orang dewasa yang mendampingi)

j. Menangani dengan segera ketika anak mengalami kecelakaan yang terjadi di Lembaga PAUD.

5. Layanan Kesejahteraan

Layanan kesejahteraan diartikan bahwa Satuan PAUD memperhatikan setiap anak terpenuhi kebutuhan dasarnya yakni kepastian identitas, kebutuhan fisik, dan kebutuhan rohani.

Pengalaman Berharga dari Negara Slovakia

Salah satu Dosen dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (Saridewi, M. Pd. dan Nixsi Sukma Azzura) dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang berhasil memperoleh Grant Erasmus Plus International Mobility ke Trnava University, Slovakia. Ibu Saridewi, M. Pd. mendapatkan peluang mengikuti Staff mobility selama 12 hari di Eropa (pada tanggal 17-28 Maret 2022), sedangkan Nixsi Sukma Azzura pada program Student’s mobility melakukan transfer kredit sebanyak 20 SKS selama 90 hari (mulai dari tanggal 21 Februari sampai 20 Mei 2022). Pengalaman berharga yang didapatkan dari Negara Slovakia, antara lain:

1. Dosen FIP UNP berkesempatan mengajar di Trnava University, tentu saja peluang baik ini meningkatkan kualitas SDM UNP bersaing di kancah Internasional dan meningkatkan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri.

2. Berkesempatan melakukan kunjungan ke Private School (BESST) di Trnava. Sekolah ini merupakan sekolah bilingual (mengaplikasikan Bahasa English and Slovak), menerapkan dua kurikulum yang diadopsi dari Pemerintah Slovakia dan Cambridge (London), mengimplementasikan pendekatan STEAM yang berfokus pada komponen: (1) Pemecahan masalah melalui inovasi dan desain; (2) Keterkaitan antara asesmen, rencana belajar, dan standar pembelajaran; (3) Kombinasi lebih dari satu subjek dalam STEAM dan kegunaannya dalam seni; (4) Lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan process based learning; (5) Fokus pada hal–hal yang terjadi di kehidupan.

3. Menjalin Link Kerjasama antar negara melalui Kolega Dosen Luar Negeri yang mengikuti program Staff mobility dan ESN (Erasmus Students Network).

4. Mendapatkan pengalaman sosio-kultural dari negara slovakia dengan mengunjungi berbagai gedung bersejarah dan mengikuti kegiatan city tour.

5. Berkunjung ke kedutaan Indonesia yang ada di Bratislava, suatu kehormatan bagi kami dapat bertemu langsung dengan bapak Kedubes (Bapak R. Pribadi Sutiono, Ph. D.)

6. Mendapatkan real life experience, socio cultural value, dan Cross Cultural Understanding dari salah satu warga yang tinggal di Desa Biely Kostol. 

Ibu Saridewi, M. Pd. (Dosen PGPAUD FIP UNP) menjelaskan tentang Early Childhood Education and Indonesian Culture kepada Mahasiswa di Trnava University


Mahasiswa Fakultas Ilmu pendidikan Trnava University Slovakia sedang mengikuti perkuliahan

Terima kasih kami ucapkan kepada Prof. PaeDdr. Rene Bilik, Csc. (Rector of Trnava University), doc. Ing. Viera Petercova, Ph. D. (Dean Faculty of Education), Prof. Branislav Pupala, Ph.D. (Senior Professor in Trnava University), Dr. Dana Masarykova (Vice Dean of International Mobility), Ing, Eva Filipova (Staff of International Affairs at Trnava University). (Saridewi (Dosen PGPAUD UNP) & Nixsi Sukma Azzura (Mahasiswa PGPAUD FIP UNP) /Humas UNP

Share:

Akademik Informasi

The more that you read, the more things you will know, the more that you learn, the more places you’ll go.”– Dr. Seuss
Author :
Humas UNP - Siti Sarah