Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka - Batch II : Tawarkan 20 SKS bagi para Peserta PLK Asistensi Mengajar
Padang - Pusat Pengembangan Praktik Pengalaman Lapangan (LP3S) Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Batch II, yang diikuti oleh 825 mahasiswa peserta. Acara ini berlangsung pada hari Jum'at, (24/11) di Auditorium Kampus Utama Universitas Negeri Padang.
Dalam laporannya, Dr. Muhammad Adri, MT selaku Kepala Pusat Pengembangan Praktik Pengalaman Lapangan LP3S UNP, menyampaikan bahwa workshop ini memiliki tujuan utama untuk menghasilkan inovasi dalam dunia pendidikan. Para peserta Workshop IKM Batch II diajak untuk aktif terlibat dalam menciptakan dua produk inovatif yang nantinya akan diimplementasikan di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Produk pertama yang dihasilkan adalah kemampuan mahasiswa dalam menyusun Modul Ajar pada bidang studi masing-masing, terkait kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut. Ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam penyampaian materi pelajaran yang lebih kontekstual dan relevan.
Sedangkan produk kedua yang dihasilkan adalah rancangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Proyek ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar. Rancangan ini mencakup strategi dan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan pemahaman dan sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila.
“Kedua produk tersebut bukan hanya sekadar ide, melainkan merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh para peserta Workshop IKM Batch II. Pencapaian dalam menyusun Modul Ajar dan rancangan proyek P5 ini menjadi syarat utama bagi peserta Workshop untuk mendapatkan sertifikat kelulusan Workshop IKM.” Tutup Dosen Departemen Teknik Elektronika UNP.
Dilanjutkan dengan kata sambutan dari Wakil Rektor I UNP, Dr. Refnaldi, M.Litt sekaligus membuka acara Workshop IKM Batch II. “Sebelumnya, kami telah melakukan reformasi terhadap Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada semester Januari-Juni 2024 dengan menawarkan 20 sks, jauh melampaui yang sebelumnya hanya 4 sks. Keputusan ini diambil untuk memberikan pengalaman praktik yang lebih mendalam dan bermakna bagi mahasiswa, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap nilai akhir peserta Praktik Lapangan Kependidikan (PLK).” Ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNP ini.
“Dengan dilaksanakannya Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka ini, kita tidak hanya menghadirkan sebuah kegiatan rutin, tetapi juga memberikan tantangan baru. Asistensi mengajar dengan beban SKS tidak kurang dari 20 sks menjadi pekerjaan berat, terutama bagi teman-teman di Pusat Pengembangan Praktik Pengalaman Lapangan. Namun, kami percaya bahwa kerja keras ini akan melahirkan hasil yang memuaskan dan memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas pembelajaran di lapangan.” Tutup Dr. Refnaldi, M.Litt
Workshop ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mendorong inovasi dan perubahan positif dalam dunia pendidikan. Dengan keterlibatan mahasiswa dan implementasi produk-produk inovatif ini, LP3S UNP berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan kurikulum merdeka dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. (AB/Humas)