Sosiolog: Komunitas Moge Kental Budaya Westernisasi
Padang– Kontroversi pengendara motor gede (moge) dengan kapasitas mesin di atas 1000 CC, kerap mewarnai halaman berbagai media di Indonesia. Beberapa sikap arogansi dan temperamental ditampilkan pengendara moge dengan jenis motor Touring Bike dan Cruiser. Sehingga, menjadi sindirian bagi masyarakat, dengan melabeli sombong, suka ‘makan’ jalur orang, bising dan mau menang sendiri.
Baru-baru ini viralnya sebuah video beredar di media sosial memperlihatkan Anggota TNI dikeroyok oleh Komunitas Moge Harley Davidson saat berada di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumbar.
Permasalahan terjadi akibat kesalahpahamam di jalan raya. Tak hanya itu, rombongan moge juga memecahkan kaca spion mobil warga hingga pecah, kena pukulan benda keras yang dilakukan oleh para pengendara moge, saat berpapasan di depan Pos Polisi Pasar Piladang, Jalan Bukittinggi-Payakumbuh. Kejadian ini berlangsung Jumat sore (30/10).
Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni sangat menyesalkan prilaku arogan pengendara moge yang mengeroyok Anggota TNI tersebut. Menurutnya, prilaku yang ditampilkan oleh pengendara moge, merupakan fenomena fanatisme penggemar dari kelompok moge tersebut, yang mayoritas penggemar motor produk dari Amerika.
Ada catatan penting bagaimana prilaku mereka yang terlihat begitu arogan. Jika penggemar motor jeep yang banyak dipakai masyarakat dengan kapasitas mesin di bawah 250 CC lebih menekankan sebagai fungsi dari motor tersebut.
“Tetapi, seorang pengendara moge produk kendaraan dari Amerika Serikat lebih menekankan penampilan emosional. Motor dengan CC besar sebagai bentuk ekpresi diri. Sehingga kerap motor produk Amerika Serikat ini kerap di jadikan “istri” ke dua yang bisa menampilkan jati diri pengendaranya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Erianjoni memandang, budaya westernisasi akan dihadirkan oleh pemilik ketika mengendarai mogenya. Walau dalam melakukan aktivitas keseharian individu tersebut berprilaku dan berpenampilan normative, seperti warga masyarakat lain. (ktk/Humas UNP)