Di Hadapan Dosen Muda, Antoni Tsaputra Dosen PLB UNP Berbagi Kisah Inspiratif Sebagai Penyandang Disabilitas dan Penerima Beasiswa Luar Negeri
Padang - Dosen Departemen Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Padang (UNP) Antoni Tsaputra, S.S., M.A., Ph.D. dipercaya berbagi pengalaman mengenai studi lanjut di hadapan dosen-dosen muda UNP pada acara Pengembangan Kompetensi Karir Dosen Universitas Negeri Padang di Auditorium UNP, Rabu (24/7/2024).
Ia yang merupakan penyandang disabilitas membagikan bagaimana perjalanan hidupnya dalam menempuh pendidikan hingga menyelesaikan studi doktoralnya dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan di Universitas New South Wales (UNSW) Australia pada 2015 dan lulus pada 2019.
"Kondisi yang saya alami tidak pernah menghalangi saya untuk mengejar pendidikan umum. Dari dulu saya sudah memiliki peta terhadap hidup saya. Dari SMA saya sudah punya peta mau kuliah dimana, bahkan dari SMP saya sudah mempunyai cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri," ungkapnya.
"Kondisi saya tidak menghambat apa yang ingin saya perbuat, yang menghambat justru faktor-faktor dari luar diri saya seperti lingkungan, fasilitas untuk disabilitas dan stigma di masyarakat. Namun ketika saya melaksanakan studi di luar negeri saya betul-betul tidak mengalami hambatan sama sekali," terangnya.
Pada sesi yang diikuti antusias oleh para dosen muda itu, Ia juga berpesan kepada para dosen mudah UNP yang menjadi masa depan UNP nantinya untuk meruntuhkan pemikiran 'merasa cukup'. "Jangan pernah merasa cukup. Runtuhkan pemikiran seperti itu dari dalam diri Bapak/Ibu sekalian," tambahnya.
Diketahui Antoni Tsaputra meraih Gelar sarjananya didapatkan di jurusan Sastra Inggris Universitas Andalas kemudian Semasa S2, ia mendapatkan beasiswa Australian Award Scholarship di Griffith University di Brisbane, Australia bidang Jurnalistik dan Komunikasi Massa. Untuk tingkat doktoral, ia mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan di Universitas New South Wales (UNSW) Australia.
Sekembalinya ke Indonesia setelah menyelesaikan studi S2, Ia berinisiatif mendirikan cabang Organisasi Nasional Penyandang Disabilitas (DPO) di Padang. Melalui organisasi ini, ia secara konsisten mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas, memberdayakan dan mendorong mereka untuk membela hak-haknya di masyarakat.
Ia juga telah diundang untuk berbicara di berbagai seminar dan webinar tentang inklusi disabilitas dalam pembangunan baik di Indonesia maupun internasional. Pada tahun 2022, ia menerima Penghargaan Mempromosikan Pemberdayaan Perempuan dan Inklusi Sosial dari Australia Awards Indonesia. Pada tahun 2023 juga terpilih sebagai Fulbright untuk program Visiting Scholar US-ASEAN, sebagai pengakuan atas keahlian dan kontribusi di bidang inklusi disabilitas. (Utr/Humas UNP)