Tingkatkan Kompetensi Calon Imam dan Khatib, Dosen UNP Adakan Pelatihan di Desa Muara Sikabaluan
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dosen dari Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan kegiatan berupa pelatihan untuk calon Imam dan Khatib di Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 17-19 September 2024 ini bertempat di lokasi sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Muhtadin yang merupakan satu-satunya MTs di desa tersebut dan bahkan kecamatan tersebut.
Tim PKM dosen UNP terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh Al Ikhlas, Lc., MA merupakan dosen dari Departemen Ilmu Agama Islam, dengan anggotanya Rahmadhona Fitri Helmi, S. Ap., MPM. dosen pada Departemen Ilmu Administrasi Negara dan Sulaiman, S. Pd. I., M. Pd yang juga merupakan dosen pada Departemen Ilmu Agama Islam. Kedua departemen ini berada dibawah naungan Fakultas Sosial-Universitas Negeri Padang.
Tujuan dari kegiatan PKM dosen ini adalah untuk memberikan pembekalan kepada calon Imam dan Khatib yang ada di desa Muara Sikabaluan. Hal ini penting dilakukan mengingat jumlah Imam dan Khatib di daerah tersebut belum memadai dan kebutuhan terhadap Imam dan Khatib semakin hari semakin meningkat. Desa Muara Sikabaluan merupakan pintu masuk bagi masyarakat Siberut Utara yang memiliki posisi strategis dalam menyampaikan syi`ar agama Islam dan juga sebagai pusat pembinaan terhadap Muallaf yang ada di daerah tersebut serta wilayah-wilayah yang ada disekitarnya.
Dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, kepala desa Muara Sikabaluan, Aprijon, S. HI. memaparkan bahwa kegiatan seperti ini sangat diharapkan oleh komunitas Muslim yang ada di desanya. Sebab, tidak banyak orang yang cakap untuk menjadi Imam dan Khatib serta membina para Muallaf yang ada disana. Terutama pada penyelenggaraan fardu kifayah seperti penyelenggaraan jenazah. Beliau menceritakan bahwa pernah suatu ketika ada jenazah, tidak ada yang bisa menyelenggarakannya di dusun tersebut. Sehingga harus menunggu Ustadz dari dusun lain yang jaraknya terbilang cukup jauh. Hal ini menyebabkan penyelenggaraan jenazah menjadi terlambat. Selain itu, pernah juga terjadi disebuah dusun, ketika Khatib tidak datang di hari Jum`at, maka ibadah shalat Jum`at tidak jadi dilaksanakan karena tidak ada orang yang mampu untuk menyampaikan khutbah. Ternyata, fenomena seperti ini sering terjadi dikarenakan memang jumlah Ustadz ataupun Ustadzah yang memiliki pengetahuan dan kemampuan melakukan hal tersebut masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, Kepala desa sangat berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkala sehingga kebutuhan masyarakat Muslim di Muara Sikabaluan dapat terpenuhi sehingga syi`ar-Islam semakin semarak di desanya tersebut.
Terkait materi penyelenggaaraan jenazah, narasumber yang dihadirkan adalah Dr. Desi Yusdian, Lc., MA. Beliau merupakan dosen Hukum Islam pada Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar dan juga sebagai dosen luar biasa pada Universitas Negeri Padang yang sudah pakar di bidang tersebut. Selama kegiatan berlangsung, peserta yang merupakan siswa-siswi Mts Al-Muhtadin yang berjumlah 41 orang tampak antusias dan bersemangat. Menurut mereka, materi yang disampaikan sangat jelas dan menarik. Biasanya cerita tentang jenazah kesannya menyeramkan, namun pada kegiatan ini peserta terlihat antusias dan ceria. Karena materi yang disampaikan diselingi dengan candaan-candaan ringan, sehingga hal ini menjadi pengalaman yang menarik bagi mereka.
Pada kegiatan pentupan, Husnul Khatimah, M. Ag. selaku kepala madrasah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim PKM dosen dari UNP yang sudah berkenan menyempatkan waktu datang jauh-jauh dari Padang ke Kepulauan Mentawai, khususnya desa Muara Sikabalaun untuk berbagi ilmu dengan siswa-siswinya. Beliau menyampaikan harapannya, suatu saat siswa-siswinya mampu menjadi ulama, imam, khatib, mubaligh dan mubalighah di desanya. Disamping itu, beliau sangat berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala pada tahun-tahun selanjutnya. Beliau juga menuturkan bahwa kedatangan narasumber dari luar Mentawai sangat efektif dalam menambah wawasan dan membuka cakrawala bagi masyarakat desa Muara Sikabalauan dan terutama bagi siswa-siswinya yang kelak akan menjadi Imam, Khatib, Mubaligh dan Mubalighah.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Muslim Muara Sikabaluan juga menitipkan harapannya kepada tim PKM dosen UNP untuk disampaikan kepada kita semua. Semoga suatu saat nanti mereka bisa memiliki Madrasah Aliyah yang merupakan kelanjutan dari pendidikan siswa-siswinya sekarang. Sebab ketiadaan Madrasah Aliyah (MA) di desa Muara Sikabaluan bahkan di tingkat kecamatan Siberut Utara tersebut. Sehingga, siswa-siswi yang telah menamatkan pendidikannya dari MTs dan ingin melanjutkan ke MA, maka mereka harus keluar dari desa mereka untuk melanjutkan sekolah di tempat lain seperti; di Padang atau daerah-daerah lainnya. Namun, bagi siswa-siswa yang tidak sanggup keluar dari desanya, maka mereka terpaksa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA yang juga merupakan satu-satunya sekolah menengah atas yang ada di sana. Dampaknya adalah, pelajaran agama berupa Fikih, Qur`an Hadist dan beberapa mata pelajaran agama lainnya menjadi terhenti. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat proses pengkaderan ulama di Desa Muara Sikabaluan akan terputus. Oleh sebab itu, besar harapan mereka bisa berdirinya Sekolah Madrasah Aliyah (MA) sebagai bagian dari proses untuk melahirkan ulama-ulama yang nantinya menjadi lentera di tengah umat di Desa Muara Sikabaluan. (IKH)