Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Merenungi Diri Memperbaiki Hati
PADANG - Akhir Tahun perlu dijadikan mementum untuk evaluasi dari termasuk evaluasi Universitas Negeri Padang dan apa yang telah kita lakukan untuk kemajuan lembaga kita ini.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang, Krismadinata, Ph.D. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan pada Jumat (20/12) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
"Kehidupan sivitas akademik dan mahasiswa kita perlu kita waspadai atas perilaku menyimpang dan pengaruh hal-hal negatif dari luar diri mahasiswa tersebut. Perilaku menyimpang hubungan antarsesama mahasiswa kita perlu diwaspadai," tambah Krismadinata, Ph.D.
Pada kesempatan itu, Rektor Krismadinata, Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada Ustaz Al Fajri, S.Pd., M.Pd. yang merupakan guru SD Laboratorium Universitas Negeri Padang penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) pada pagi ini.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Direktur, Dekan, Direktur Sekolah, Wakil Dekan, Wakil Wakil Direktur, Kepala Departemen, Koordinator Program Studi, Kepala UPT, mahasiswa, dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Ustaz Al Fajri, S.Pd., M.Pd. dengan topik ceramahnya "Merenungi Diri Memperbaiki Hati; Muhasabah untuk Hidup yang Lebih Berarti" menyampaikan bahwa beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun 2025 dan meninggalkan tahun 2024 dan kita harapkan ada perubahan diri menjadi lebih baik pada tahun selanjutnya baik moral maupun ibadah.
Lebih lanjut Ustaz Al Fajri, S.Pd., M.Pd. menyampaikan kita harus mendekatkan diri kepada Baginda Rasulullah dengan mengerjakan perintah Allah seperti kita memperbaiki salat kita, gerakan salat kita, bacaan salat kita, meningkatkan sedekah dan infak kita.
"Dengan banyak kita berinfak dan bersedekah dan berinfak semoga kita terhindar dari marabahaya dan kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah," tambah Ustaz Al Fajri, S.Pd., M.Pd.
Pada kesempatan itu, Ustaz Al Fajri, S.Pd., M.Pd. menyampaikan hati yang mati adalah hati yang tidak percaya kepada Allah dan adanya Baginda Rasulullah; hati yang sakit adalah hati yang mengakui adanya Allah dan Baginda Rasulullah, mengerjakan salat dan ibadah tetapi juga melakukan perbuatan yang tercela.
"Terakhir adalah hati yang sehat yakni hati yang percaya Allah dan adanya Rasulullah serta taat beribadah," tukuk Ustaz Al Fajri, S.Pd., M.Pd. (ET) berita dikutip dari https://www.beritaminang.com/