Departemen Sejarah FIS UNP adakan Kuliah Umum bersama Peneliti KITLV Leiden
Departemen Sejarah FIS FIS UNP kembali melaksanakan kuliah umum internasional pada Senin, 19 Agustus 2024 bertempat di lantai 4 Aula FIS. kuliah umum ini mendatangkan narasumber bersama peneliti senior KITLV-Leiden, Ireen Hoogenboom. Tema yang diangkat, yakni Recording The Future The Importance of Audio-Visual Sources for Researching Everyday Life in Indonesia.
Kegiatan kuliah umum diisi dengan beberapa rangkaian acara mulai dari sambutan dari kepala Departemen Sejarah dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang serta sesi dokumentasi foto bersama dan dilanjutkan dengan paparan materi beserta tanya-jawab dengan narasumber, Ireen Hogenboom.
Kepala Departemen Sejarah, Dr. Aisiah, M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan kuliah umum internasional ini merupakan upaya regular Departemen Sejarah untuk memperkuat UNP dalam mewujudkan visi menjadi universitas kelas dunia (World Class University). Pada level Departemen, kuliah umum internasional ini adalah wujud nyata dari komitmen untuk meningkatkan kinerja Departemen dalam memberikan layanan dan bekal pengalaman akademik kepada mahasiswa dalam lingkup global. “Kuliah umum dengan pemateri dari luar negeri merupakan upaya Departemen Sejarah menuju World Class University (WCU)” ujarnya.
Sementara Afriva Khaidir, S.H., M.Hum., MAPA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial juga menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Departemen Sejarah dalam mengupayakan World Class University di tingkat Departemen. Kegiatan kuliah umum internasional dibuka langsung secara resmi oleh Dekan FIS UNP. Dalam sambutannya Dekan menyampaikan tema yang diangkat tergolong unik dan syarat makna; “biasanya yang sering kita dengar adalah recording the past, namun kali ini recording the future, ini menarik”, tandasnya pula.
Ireen Hoogenboom dalam paparan kuliah umum menyampaikan bahwa penelitian yang dilakukannya sejak 2003 s.d 2024 (lebih kurang sudah 21 tahun) berkaitan dengan sejarah kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, termasuk di Payakumbuh (Sumatera). Penelitian ini mencakup beberapa daerah di Indonesia yaitu Jakarta, Delanggu, Surabaya (Jawa), Sintang (Kalimantan), Bittuang (Sulawesi) dan Ternate (Maluku). Penelitian sejarah kehidupan sehari-hari (history in everyday life) juga bisa didalami pada tema-tema tertentu seperti bidang sosial-ekonomi, politik, agama, budaya, pembangunan, lingkungan dan aspek lainnya.
Kegiatan ini selain memberikan sumbangan akademik bagi ide-ide penelitian tugas akhir mahasiswa, juga mendatangkan berbagai peluang kerja sama lainnya antara Departemen Sejarah dengan KITLV Leiden. Peluang kerja sama tersebut di antaranya adalah dalam bentuk Fellowship, peluang penelitian bersama dengan KITLV Leiden, dan yang terpenting mahasiswa Departemen Sejarah dan Dosen berpeluang untuk bisa mengakses berbagai arsip dan audio-visual di KITLV Leiden. Harapannya melalui kerjasama ini dapat meningkatkan kualitas penelitian dosen dan mahasiswa di Departemen Sejarah.
Adakah relevansinya kuliah umum ini dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran sejarah? jawabannya, tentu relevan; mengapa relevan? Ini tidak terlepas dari tujuan mata pelajaran sejarah dalam dokumen capaian pembelajaran sejarah. Salah satu tujuan mata pelajaran sejarah adalah menumbuhkembangkan pemahaman terhadap diri sendiri dan pemahaman kolektif sebagai sebuah bangsa. Tujuan ini dalam pembelajaran sejarah sangat erat kaitannya dengan sejarah kehidupan sehari-hari individu dan masyarakat yang terus bergerak dinamis dari masa lampau menuju masa depan. Sejarah dipelajari secara kontekstual dalam konteks masa lampau, masa kini dan mendatang.AFY***