Kepala Komunikasi Kepresidenan dalam Kuliah Umum di UNP: Minangkabau, Mata Air yang Tak Boleh Kering
Padang – Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, S.I.P., memberikan pandangan mendalam tentang kontribusi Minangkabau bagi bangsa Indonesia dalam kuliah umum bertajuk “Membangun Narasi Kebangsaan untuk Masa Depan Republik Indonesia” di Universitas Negeri Padang (UNP) pada Kamis, (12/12/2024). Acara yang dihadiri lebih dari 500 mahasiswa ini berlangsung di Aula FMIPA UNP.
Rektor UNP, Krismadinata membuka acara dengan sambutan inspiratif, mengingatkan mahasiswa akan pentingnya keseimbangan antara prestasi akademik dan aktivitas organisasi. “IPK tinggi saja tidak cukup. Mahasiswa perlu aktif berorganisasi sebagai bekal menghadapi tantangan besar ke depan. Diskusi seperti ini adalah peluang untuk mencerdaskan, membangkitkan semangat, dan menciptakan strategi menghadapi tantangan bangsa,” tegas Rektor.
Dalam materinya yang berjudul “Mata Air yang Tak Boleh Kering – Minangkabau”, Hasan Nasbi menyoroti peran besar Minangkabau sebagai sumber inspirasi nasional. Ia mengingatkan bahwa Minangkabau pernah menjadi pusat pemikiran besar yang menyumbang tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia.
“Tan Malaka adalah orang Suliki yang pertama kali secara resmi menggunakan istilah Republik Indonesia dalam bukunya. Mohammad Yamin dengan pidatonya di sidang BPUPKI merumuskan dasar negara. Agus Salim adalah salah satu anggota Panitia Sembilan yang merumuskan Pancasila. Dari sembilan anggota panitia itu, tiga diantaranya berasal dari Minangkabau,” paparnya.
Namun, Hasan menyoroti bahwa peran Sumatera Barat dalam percaturan nasional mulai memudar dalam satu dekade terakhir. “Sumatera Barat kini lebih sering berada di pinggir. Padahal dulu, kita pernah menjadi mata air besar yang menginspirasi republik ini,” ujarnya pada kuliah umum yang dimoderatori oleh Kepala Kantor Layanan Informasi, Hubungan Masyarakat, dan Protokoler UNP, Okki Trinanda, S.E, M.M. itu.
Hasan juga mengingatkan mahasiswa untuk bangga dengan identitas mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia tanpa merendahkan pihak lain. “Kita harus sadar bahwa yang menggerakkan Indonesia ini adalah kita semua. Jika ingin besar, kita harus belajar berorganisasi, mengikuti barisan, dan membangun keteraturan,” tegasnya.
Ia menutup pemaparannya dengan ajakan kepada mahasiswa UNP untuk menjaga semangat kebangsaan dan menjadikan Sumatera Barat kembali sebagai mata air inspirasi bagi bangsa. “Minangkabau adalah mata air yang tak boleh kering. Anda semua, mahasiswa, adalah harapan untuk menjaga agar mata air itu tetap mengalir,” pungkas Hasan. (Utr/Humas UNP)