Berita

Inovasi Pertanian, Tim PKM-RE Departemen Biologi UNP Kembangkan E-Spray Mbs Atasi Penyakit Layu Cabe

Jumat, 12 Juli 2024 Humas UNP - Siti Sarah 612

Padang - Guna memberikan inovasi dalam bidang pertanian Tim Program Kreativitas Mahasiswa - Riset Eksakta (PKM-RE) Departemen Biologi Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan penelitian mengenai efektivitas E-Spray Mbs berteknologi microbubble dalam mengatasi masalah layu pada cabe merah (Capsicum annum L.) yang diakibatkan oleh Patogen Fusarium. 

Penelitian yang diketuai Nadira dengan anggota penelitian Septi Wulandari, Feby Djumaita Sari, Putri Andriani, dan Naura Fakhirah itu dilaksanakan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan dalam bidang pertanian khususnya pada petani cabe.

Dosen Pembimbing Tim PKM-RE UNP Siska Alicia Farma S.Pd., M. Biomed menjelaskan, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas E-Spray Mbs Berteknologi Microbubble dalam mengatasi masalah layu pada cabe akibat hama Fusarium.

"Fusarium merupakan satu patogen tanah yang menyebabkan penyakit layu pada tanaman cabe. Penyakit ini menyebabkan tanaman kehilangan turgor, daun menguning, hingga tanaman menjadi mati. Masalah ini sering kali mengakibatkan kerugian besar bagi petani cabe, mengingat permintaan pasar yang tinggi akan komoditas ini," ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Humas UNP, Jumat (12/7/2024).

Oleh karena itu, lanjut Siska, salah satu penerapan terbaru ecoenzyme adalah dalam bentuk spray untuk mengatasi masalah layu pada tanaman cabe. "Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia, penggunaan ecoenzyme sebagai solusi bahan organik mulai mendapat perhatian luas," ujarnya.

Sementara itu Ketua Tim riset Nadira menegaskan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat ecoenzyme berasal dari limbah organik, sehingga tidak mencemari tanah dan air. Ecoenzyme, pada penelitian ini terbuat dari fermentasi limbah dapur seperti kulit buah dan sayuran, dikenal memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai pestisida alami

"Penggunaan ecoenzyme tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman. Proses pembuatan ecoenzyme relatif murah dan dapat dilakukan secara mandiri oleh petani, mengurangi biaya produksi dan pembelian pestisida kimia," jabarnya.

Apalagi, menurut, Nadira, ecoenzyme tidak menimbulkan efek samping negatif pada tanaman dan hasil panen. Produk cabe yang dihasilkan tetap aman dan sehat untuk dikonsumsi.

"Ecoenzyme dalam bentuk Microbubble mampu menembus jaringan tanaman dan melawan patogen dari dalam. Kandungan enzim aktifnya bekerja efektif dalam menghancurkan struktur sel patogen Fusarium," jelasnya.

Nadira menekankan, hasil penelitian membuktikan bahwa E-Spray Mbs berteknologi Microbubble efektif dalam mengatasi layu pada tanaman cabe akibat Fusarium sp. "Pemanfaatan ecoenzyme merupakan langkah inovatif yang menggabungkan aspek keberlanjutan, efektivitas, dan ekonomi. Dengan adopsi yang lebih luas, diharapkan pertanian di Indonesia dapat berkembang lebih pesat, memberikan manfaat jangka panjang bagi petani dan lingkungan," tutupnya.


Share:

Informasi

The more that you read, the more things you will know, the more that you learn, the more places you’ll go.”– Dr. Seuss
Author :
Humas UNP - Siti Sarah