
Bakti Bumi UNP: 300 Mahasiswa Teknik Pertambangan Dan Teknik Geologi Jadi Pelopor Geowisata Geopark Nasional Sawahlunto Dalam Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan
Sawahlunto – Departemen Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang (UNP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pariwisata berbasis geopark melalui kegiatan “Bakti Bumi Mahasiswa” yang dilaksanakan di Geopark Nasional Sawahlunto dari Tanggal 4 Agustus sampai 7 Agustus 2025 di Kota Sawahlunto. Kegiatan ini mengusung tema “Jaga Bumi, Majukan Negeri” dan menjadi wadah pendalaman karakter serta perluasan wawasan mahasiswa terkait ilmu geologi dan pertambangan.
Penelitian dan pengabdian masyarakat dilakukan di dua geosite unggulan, yakni Lubang Tambang Dalam Sawahluwung yang berada di kawasan PT Bukit Asam dan Geosite Air Terjun Rantih di Desa Wisata Rantih. Dengan masing masing prodi mengkolaborasikan pengabdiannya baik S1 Teknik Geologi dengan mengangkat Geopark berbasis mitigasi bencana , S1 teknik pertambangan terkait Pemberdayaan Masyarakat Desa Rantih Dan Potensi Geowisata dan S1 Teknik Pertambangan mengangkat Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Tambang Sawahluwung Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Serta Kelestarian Pasca Tambang.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa jurusan pertambangan dan geologi UNP, serta didukung penuh oleh dosen dan praktisi geopark. Turut hadir Kepala Departemen Teknik Pertambangan dalam acara pembukaan Dr. Ir. Rudy Anarta, S.T., M.T. yang membuka kegiatan secara resmi, didampingi pembina Himpunan, Ibu Riam Marlina. A, M.T dan Ahmad Fadhly M.T. Hadir pula perwakilan Pemerintah Kota Sawahlunto lewat Sekretaris BPBD Kota Sawahlunto Rafki Rusdian, serta Pokdarwis yang diwakili oleh Bapak Yudi. Kehadiran tokoh-tokoh ini menandakan sinergi yang kuat antara dunia akademik, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dalam mendorong perkembangan geopark.
Istimewanya, kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Fetra Ramadona (Robert) dari Badan Pengelola Geopark Nasional Sawahlunto. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa program seperti Bakti Bumi mampu menjadi pemantik semangat bagi badan pengelola untuk terus menggerakkan potensi kawasan. “Kami melihat langkah UNP ini sebagai kontribusi nyata untuk pemberdayaan ekonomi dan penguatan pariwisata berkelanjutan berbasis riset,” ujarnya.
Di sisi lain, program Bakti Bumi tahun ini selaras dengan misi UNP sebagai kampus berdampak, yang mengedepankan edukasi potensi kebumian dan mitigasi bencana. Melalui penelitian lapangan, mahasiswa tidak hanya mempelajari nilai ilmiah dari geosite, tetapi juga merancang ide-ide pengembangan yang dapat diimplementasikan oleh desa wisata dan badan pengelola geopark. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas destinasi wisata sekaligus kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam.
General Manager Geopark Nasional Sawahlunto yang juga Sekretaris Daerah Sawahlunto, Bapak Rovanly Abdams, mengapresiasi penuh kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Departemen Teknik Pertambangan UNP. Harapannya, kegiatan semacam ini berlanjut dan menjadi program berkesinambungan untuk menggali potensi geopark, khususnya melalui objek edukasi desa binaan UNP,” ujarnya saat dihubungi terpisah.
Bakti Bumi ini sendiri telah berjalan selama tiga batch dengan mengangkat tema-tema kebumian yang berbeda setiap tahunnya. Pada tahun lalu, kegiatan difokuskan pada isu potensi geothermal di Bonjol, sedangkan tahun ini diarahkan pada edukasi tambang di kawasan Sawahlunto. Pergeseran tema ini menjadi bukti adaptabilitas program dalam merespons isu-isu geologi yang relevan di Sumatera Barat dengan potensi 7 Geopark Di Sumatera Barat Baik Aspiring Nasional, Nasional, mapupun Aspiring UNESCO.
Lubang Tambang Dalam Sawahluwung dan Air Terjun Rantih dipilih sebagai lokasi penelitian bukan tanpa alasan. Keduanya memiliki nilai sejarah, geologi, dan pariwisata yang tinggi. Tambang dalam menyimpan cerita panjang industri batu bara di Sawahlunto, sementara Air Terjun Rantih menjadi daya tarik wisata alam yang berpadu dengan budaya lokal. Mahasiswa terlibat langsung dalam dokumentasi, pemetaan, dan analisis potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan kolaborasi yang erat antara UNP, pemerintah daerah, badan pengelola geopark, dan masyarakat lokal, Bakti Bumi di Geopark Nasional Sawahlunto tahun ini menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian dan pengembangan wisata berbasis riset. Lebih dari sekadar kegiatan mahasiswa, program ini diharapkan menjadi model sinergi akademik dan komunitas untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan nilai edukasi kebumian dan pelestarian lingkungan hingga kenaikan ekonomi masyarakat dengan objek alam yang di integrasi menjadi lokasi tumbuh pemberdayaan ekonomi lokal.
#beritaunp #kampusberdampak #unpkampusberdampak #SDG4 #QualityEducation #SDG8 #DecentWorkandEconomicGrowth #SDG11 #SustainableCitiesandCommunities #SDG13 #ClimateAction #SDG17 #PartnershipsfortheGoals