
Menuju Pembelajaran Sosiologi yang Relevan dan Kontekstual: Seminar Pembelajaran Sosiologi Sociotopia 1.0
PEMBELAJARAN Sosiologi sebaiknya merujuk kepada isu dan topik-topik aktual, agar pembelajaran dan diskusi di kelas berada dalam situasi yang kontekstual. Demikian salah satu intisari makalah Ikhsanul Ikhwan, S.Sos., M.Si, Ketua MGMP Sosiologi Sumbar dalam paparan makalahnya di acara puncak Sociotopia 1.0, Seminar Pendidikan Sosiologi, pada Rabu, 7 Mei 2025.
Bertempat di aula lantai 4, gedung labor FIS UNP, seminar nasional ini juga menghadirkan dosen dan peneliti Departemen Sosiologi UNP selaku narasumber, Dr. Erianjoni, S.Sos., M.Si dan Ike Sylvia, S.IP, M.Si, M.Pd. Selain itu, juga tampil Mangifera Indica Juarsya, S.Pd, Gr (Guru SMAN 1 Manggar, Bangka Belitung).
Seminar, juga diisi dengan paparan praktik baik yang berangkat dari pengalaman guru-guru sosiologi dari berbagai penjuru. Salah satunya adalah Titin Napitulu, guru SMA Unggul Del, Tobasamosir, Sumatera Utara. Titin menekankan pentingnya kolaborasi antar mata pelajaran sebagai salah satu strategi dalam pembelajaran sosiologi. “Pembelajaran Sosiologi sebaiknya secara holistik, dari berbagai perspektif bidang ilmu dan topik kajian”. Selanjutnya, juga tampil Rina Hermana, S.Sos., M.Pd, yang menawarkan pembelajaran kontekstual dengan model Problem Based Learning berbasis Information Technology (I.T).
Dalam paparannya Dr. Erianjoni, S.Sos,. M.Si, yang juga merupakan Sekretaris Universitas Negeri Padang, menekankan integrasi materi ajar berdimensi konsep dan fakta dalam pembelajaran Sosiologi. “Keterpaduan dan pemahaman yang mumpuni akan konsep dasar, konsep-fakta dan konsep-prinsip merupakan modal dasar bagi guru dalam memulai pembelajaran sosiologi yang kontekstual”, demikian ungkap Erianjoni di hadapan lebih dari seratus mahasiswa, guru, dan dosen serta pengamat dan praktisi pendidikan, yang betah dan bersemangat mengikuti seminar dari awal sampai akhir.
Di lain sesi, Ike Sylvia, S.IP, M.Si, M.Pd membentangkan makalah mengenai Pembelajaran Mendalam. Pembelajaran mendalam (deep learning) dalam konteks pendidikan adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman yang mendalam dan bermakna melalui pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pendekatan ini mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar, mengakomodasi karakteristik siswa, bukan hanya menghafal informasi, tetapi juga memahami konsep, menghubungkannya dengan kehidupan nyata, dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
Selanjutnya, Mangifera Indica S.Pd., Gr menekankan pentingnya tranformasi pembelajaran Sosiologi. Ini berangkat dari tantangan pembelajaran Sosiologi yang semakin kompleks. “Generasi saat ini dikhawatirkan semakin terbiasa dengan yang serba insan, sehingga pemahaman konsep menjadi minim, cenderung lebih gemar menghapal,” tutur Mangifera. Untuk itu, dibutuhkan keberanian guru untuk melakukan inovasi yang tidak saja inklusif namun juga berkelanjutan. Ada pun ide konkrit Mangifera adalah membiasakan siswa untuk melaksanakan mini riset dan membaca secara komprehensif artikel jurnal sebagai referensi mini riset. [MIG]