Berita

UNP Ikut Serta Drill Gempa Tsunami, Rektor Tegaskan Komitmen Sebagai Kampus Siaga Bencana

Rabu, 5 November 2025 Humas UNP - Siti Sarah 210

Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Krismadinata, Ph.D., menyatakan komitmen UNP untuk terus memperkuat kesiapan sebagai kampus siaga bencana. Hal ini disampaikan usai pelaksanaan Drill atau simulasi evakuasi gempa bumi dan tsunami yang digelar secara serentak di Kota Padang, Rabu (5/11/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Padang Nomor 300.2.3/1/BPBD-Pdg/X-2025 tentang Partisipasi Pelaksanaan Drill Bencana Gempa Bumi Berpotensi Tsunami, yang juga ditindaklanjuti oleh UNP melalui Surat Edaran Rektor Nomor 1537/UN35/KL.01.00/2025 tanggal 4 November 2025. Seluruh sivitas akademika di lingkungan UNP turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini sesuai skenario evakuasi yang telah ditetapkan.

Rektor menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi. Ia menegaskan bahwa latihan kebencanaan seperti ini penting untuk terus dibudayakan karena menyangkut keselamatan dan nyawa manusia.

“Ini hal yang sangat penting karena menyangkut nyawa manusia. Kami berterima kasih kepada seluruh pimpinan, dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan UNP yang telah ikut menyukseskan simulasi gempa dan tsunami ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menyebutkan bahwa UNP berkomitmen menjadikan latihan kebencanaan sebagai kegiatan rutin yang terjadwal. “Kegiatan ini akan terus kita budayakan. Ke depan, kita rencanakan pelaksanaannya dua kali dalam setahun, tidak hanya untuk gempa dan tsunami, tetapi juga simulasi kebakaran dan bencana lainnya,” jelasnya.

Krismadinata juga menyampaikan bahwa UNP telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana pendukung sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Beberapa gedung di lingkungan kampus telah dirancang agar dapat difungsikan sebagai shelter atau tempat evakuasi sementara bagi warga kampus dan masyarakat sekitar. 

“Gedung-gedung di UNP seperti Rektorat, fakultas, dan pusat layanan sudah memenuhi standar sebagai shelter bila terjadi tsunami. Selain itu, struktur bangunannya juga dirancang agar kokoh saat terjadi gempa untuk meminimalkan risiko dan dampak yang mungkin timbul,” katanya.

Ia menegaskan, kesiapsiagaan bencana harus dimulai dari kesiapan mental seluruh warga kampus. “Yang paling utama adalah kesiapan mental. UNP berada di wilayah rawan gempa dan dekat laut, sehingga potensi tsunami selalu ada. Karena itu, seluruh warga kampus harus terbiasa berlatih agar tidak panik ketika bencana benar-benar terjadi,” tutupnya. (Utr/Humas UNP)

#SDGs11 #KotadanKomunitasyangBerkelanjutan #SustainableCitiesandCommunities #SDGs13 #PenangananPerubahanIklim #ClimateAction #UNPKampusBerdampak #DiktisaintekBerdampak