Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Kepemimpinan Profetik
PADANG - Setiap kita adalah seorang pemimpin, setidaknya pemimpin dalam keluarga kita bahkan kita mungkin saja menjadi pemimpin dalam kelompok atau dalam masyarakat kita.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan Dr. Suryanef, M.Si. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan secara luring pada Jumat (1/12) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang dan secara daring melalui zoom meeting. Kegiatan Subuh Mubarak pada Jumat pagi ini diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), Universitas Negeri Padang.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala UPT, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Departemen, Koordinator Program Studi, dosen, tenaga kependidikan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan Dr. Suryanef, M.Si. menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ustaz Dr. Efendi, M.Ag. yang merupakan dosen FUSA UIN Imam Bonjol Padang yang telah bersedia sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
Ustaz Dr. Efendi, M.Ag. dalam ceramahnya dengan topik "Kepemimpinan Profetik" menyampaikan bahwa kepemimpinan adalah sunatullah yang berkaitan dengan kehidupan dan merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pada kesempatan itu Ustaz Dr. Efendi, M.Ag. menyampaikan dalam kehidupan bermasyarakat pastilah harus ada pemimpin dan yang dipimpin dan oleh karena itu kepemimpinan tidak bisa dielakkan dalam kehidupan bermasyarakat ini.
"Nabi Muhammad selain seorang nabi dan rasul, Nabi Muhammad adalah juga seorang dalam konteks kehidupan dan merupakan pemimpin yang melakukan perubahan yang luar biasa dalam tatanan kehidupan masyarakat pada masa itu," jelas Ustaz Dr. Efendi, M.Ag.
Lebih lanjut Ustaz Dr. Efendi, M.Ag. menjelaskan bahwa pola kepemimpinan Nabi Muhammad dibangun atas ketauhidan kepada Allah dan didasarkan atas ibadah kepada Allah dan kepemimpinan profetik itu semestinya didasarkan atas ketauhidan kepada Allah serta memulai dengan nama Allah.
Kata Ustaz Dr. Efendi, M.Ag. lagi, keberhasilan kepemimpinan Nabi Muhammad tidak dimulai dengan kemewahan dan Nabi Muhammad melakukan tugas kepemimpinan sangat amanah dan sangat dipercaya.
"Selain itu, Nabi Muhammad sebagai pemimpin adalah tabliq dan komunikatif yakni mampu menyampaikan secara baik dan tidak menonjolkan ego pribadinya. Nabi Muhammad mampu menggunakan bahasa sebagai kekuatan dan energi dalam komunikasi kepemimpinan profetiknya," jelas Dekan Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. (ET) Berita dikutip dari beritaminang.com