Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Menghadapi Sakratul Maut
PADANG - Sakratul maut adalah suatu kepastian dan untuk kita sivitas akademika Universitas Negeri Padang jangan mengalami sakratul maut pemikiran.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang, Krismadinata, Ph.D. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan secara luring pada Jumat (23/8) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang dan secara daring melalui zoom meeting. Kegiatan Subuh Mubarak pada Jumat pagi ini diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang.
Lebih lanjut Rektor Krismadinata, Ph.D. menyampaikan juga bahwa orang yang menghadapi sakratul maut pemikiran biasanya tidak mau menghadapi tantangan dan tidak mau menghadapi pembaharuan.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala UPT, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Departemen, Koordinator Program Studi, dosen, tenaga kependidikan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Dalam sambutannya, Rektor Ir. Krismadinata, S.T., M.T., Ph.D.,menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ustazah Elliza, S.Ag., M.Sos. yang telah bersedia sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
Ustazah Elliza, S.Ag., M.Sos. dalam ceramahnya dengan topik "Menghadapi Sakratul Maut" menyampaikan bahwa kematian itu adalah suatu kepastian dan suka tidak suka, kematian itu adalah suatu kepastian yang tidak dapat dielakkan.
Lebih lanjut Ustazah Elliza, S.Ag., M.Sos. menyampaikan kita harus memahami ciri-ciri orang yang menghadapi sakratul maut yakni dagu lebih tinggi dari keningnya sebagai ciri awal.
"Ciri lain sakratul maut itu pada seseorang adalah rambut tidak berbunyi ketika ditarik, ujung kuku sudah menunduk dan lidah sudah masuk ke dalam, serta hanya mampu mendengar saja namun tak ada jawaban," tambah Ustazah Elliza, S.Ag., M.Sos.
Lebih lanjut kata Ustazah Elliza, S.Ag., M.Sos., kita sebagai sanak juga hendaknya harus mampu mengikhlaskan dalam rangka membantu sanak saudara yang sedang menghadapi sakratul maut dan sanak saudara kita dapat ke akhirat dengan baik. (ET) Berita dikutip dari https://www.beritaminang.com/